10 Cara Bisnis Modal Kecil Tapi Untung Besar Kata Bob Sadino

Modal Kecil Tapi Untung Besar? Emang, bisa?
Yah, sepertinya mustahil, ya? Tapi kata Bob Sadino sih, bisa.
Walaupun Bob Sadino sudah meninggal di tahun 2015, namun pola pikirnya masih terus digandrungi hingga saat ini.
Om Bob yang nama aslinya Bambang Mustari Sadino, sering mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang nyeleneh tapi menginspirasi banget.
Apapun yang beliau katakan, semua itu tentunya berasal dari pengalaman hidupnya yang penuh warna.
Beliau pernah jadi karyawan di Unilever, pernah jadi karyawan di Djakarta Lloyd, pernah jadi tukang batu, pernah jualan telur ayam dari rumah ke rumah, door to door, sampai akhirnya bisa mendirikan  supermarket bernama Kem Chicks.
Katanya, nama Kem Chicks itu berasal dari kata Kemang Chickens.
Kenapa diberi nama begitu? Karena memang swalayan miliknya itu pertama kali berdiri di jalan Kemang Raya No.3-5, di wilayah Jakarta Selatan.
Selain Kem Chicks, Om Bob juga punya 4 bisnis lainnya. Salah satunya adalah Kemfood yang bergerak di bidang daging olahan.
Tapi kali ini kita tidak akan membahas 5 bisnis yang dimiliki oleh Om Bob, ya!
Kita disini pingin ngomongin tentang saran-saran beliau untuk kamu-kamu yang pingin berbisnis, dan cuma punya modal kecil, tapi pingin untung besar.

Nah, di bawah ini ada 10 tips bisnis dari Om Bob untuk kamu-kamu yang modalnya pas-pasan.

1. Pilih Bisnis Di Sektor Yang Kamu Kuasai
Hehehe...

Perhatikan apa yang kamu kuasai. Apa yang bisa kamu lakukan? Kamu jago di bidang apa? Apa yang jadi passion kamu?
Jika kamu pikir kamu nggak jago di bidang apapun, dan kamu nggak punya passion, maka kemungkinan besar kamu sedang meremehkan dirimu sendiri, karena pada dasarnya setiap manusia punya kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain di sekitarnya. Dan setiap orang pasti punya passion atau ketertarikan pada hal-hal tertentu, atau suka melakukan hal-hal tertentu.
Kalau kamu tetap ngeyel, bilang nggak punya passion, ya sudah, cari satu hal saja yang bisa kamu lakukan dan jadilah expert di dalam hal itu. Lalu jadikan itu sebagai passion kamu.

Kenapa kok fokusnya ke passion?
Ya, karena kalo kamu punya passion di bidang itu, kamu mungkin sudah memahami bidang itu.
Dan ketika kamu melakukan apa yang jadi passion kamu, kamu pasti bakalan enjoy ketika menjadikannya sebagai bisnis kamu.
Lagipula ini akan menghemat waktu, karena kamu nggak perlu repot-repot melakukan riset pasar.
Kamu sudah tahu jasa atau produk apa yang bakalan bisa kamu jual, apa kekurangan dan kelebihannya, dan siapa yang jadi target marketnya.
Kamu pasti akan lebih mudah melakukan analisa rugi-laba dari bisnis itu untuk kedepannya.
Nah, otomatis kamu juga nggak perlu waktu lama untuk bisa mengeksekusi bisnis kamu.

Ini aku kasih contoh, ya.
Misalnya, kamu suka memelihara ikan. Dan kamu paling suka memelihara ikan cupang.
Pastinya kamu ngerti dong, ikan cupang itu butuh air yang kek gimana?
PH airnya untuk cupang itu berapa?
Jenis ikan cupang ada berapa?
Yang paling disukai orang-orang itu, cupang yang jenis apa?
Yang paling mahal yang jenis apa?
Makanannya apa?
Bagaimana cara budidayanya?
Penyakitnya apa saja?
Obatnya apa saja?
Siapa saja yang suka ikan cupang?
Forum tempat ngumpul maniak cupang ada di mana?

Nah, dari cupang aja, kamu bisa jual cupangnya.
Kamu bisa jual makanannya.
Kamu bisa jual obatnya.
Kamu bisa jual aquariumnya.
Kamu bisa bikin bukunya atau e-booknya.
Pokoknya banyaklah bisnis yang terkait dengan itu.

Misalnya lagi, nih!
Kamu suka masak, dan menurut orang-orang di sekitarmu, masakanmu enak.
Nah, kan kamu bisa tuh, bikin usaha catering.
Kalo modalmu pas-pasan, ya bikin aja catering untuk anak sekolahan dulu, atau catering rantangan untuk anak kos-kosan.
Atau catering rumahan untuk keluarga kecil.
Kalo udah stabil bisnis catering-nya, baru kemudian melayani yang lebih besar lagi, misalnya catering untuk karyawan perusahaan tertentu atau catering untuk pernikahan.

Intinya, usahakan untuk berbisnis di bidang yang kamu pahami.
Fokus di situ. Kemungkinan besar akan lebih mudah dan lebih cepat untung.
Jangan asal ikut-ikutan orang lain. Hanya karena orang lain sukses bisnis di bidang tertentu, lalu kamu ikuti juga di bidang yang sama.
Kalau kamu paham bidang itu, ya nggak pa-pa. Tapi kalau kamu nggak paham dan nggak punya passion di situ, ya namanya bunuh diri!



2. Lakukan Promosi, Tapi Jangan Promosi Menggunakan Pihak Ketiga

Maksudnya apa, nih?
Maksudnya, kalau modalmu pas-pasan, jangan lakukan promosi pake Agency atau Konsultan.
Semurah-murahnya jasa Agency atau Konsultan, tetep aja lebih murah jika kamu sendiri yang bikin strategi promosinya.
Jika ada uang lebih, mendingan buat nambah modal.
Atau jika belum butuh tambahan modal untuk saat ini, ya ditabung dulu uangnya, karena suatu saat kamu pasti bakal butuh untuk tambah modal.
Kalo Om Bob sih bilangnya gini,"Pelajari dan perdalamlah ilmu komunikasi pemasaran. Kalau kamu bisa melancarkan strategi komunikasi dengan baik, maka kamu gak perlu lagi buat sewa pihak ketiga yang bikin kamu keluar duit banyak."

Lalu apakah tidak perlu promosi?
Ya, perlulah! Masak, bisnis nggak pake promosi?
Promosi tetap promosi, lah!
Tapi usahakan agar promosinya murah.
Kalau perlu sih, gratis!



3. Pelajari Media Sosial Dan Gunakanlah
Nah, ini masih erat hubungannya dengan tips bisnis nomor 2 di atas.
Pebisnis zaman now, tentunya harus punya media sosial, ya!
Karena media modern ini bisa jadi senjata yang sangat ampuh dan murah buat promosi.
Bahkan bisa dibilang, nyaris GRATIS!
Yang namanya bisnis di zaman now, emang nggak butuh keluar banyak uang untuk promosi.
Ini kan era teknologi digital.
Ada internet, ada WhatsApp.
Jadi manfaatkanlah teknologi itu.
Bikin grup WA yang ada kaitannya dengan bisnis kamu, dan selipkan promo kamu di situ.

Mendiang Om Bob tentunya pebisnis zaman old, tapi dia tetap setuju soal penggunaan medsos untuk sarana promosi.
Om Bob bilang kalau sosial media itu emang praktis banget kalo digunakan untuk membantu aktifitas promosi bisnismu.
Media Sosial di internet seperti Facebook, Instagram, Youtube, atau Twitter bisa digunakan untuk mempromosikan bisnismu secara GRATIS!
Tapi untuk Facebook, ada juga sarana iklan berbayarnya yang biasa disebut Facebook Ads.
Kamu juga bisa memanfaatkan fasilitas itu, kalau sudah punya budget untuk iklan berbayar.
Oiya, di sosmed, kamu nggak boleh juga asal tag, asal invite atau asal add dengan kepentingan promosi.
Nanti malah bisa-bisa kena blokir.

Kamu bisa juga promo di media-media iklan gratis seperti OLX atau yang lainnya.
Kamu juga bisa bikin blog gratisan untuk mempromosikan bisnismu.
Ada 2 penyedia blog gratisan yang terkenal, yaitu wordpress.com dan blogger.com.
Nah, ini contoh bisnis catering yang promonya lewat blogger.com: Catering Rumahan Aisy Catering.

Jadi intinya, promosi harus tetap jalan, tapi usahakan untuk semurah mungkin, bahkan kalau bisa gratis!



4. Kasih Tau Teman-temanmu Bahwa Kamu Punya Bisnis

Ini masih bagian dari promosi, sih.
Cuma seringkali lupa dilakukan, atau malah sengaja dilupakan dengan alasan malu karena bisnisnya masih kecil.
Jangan malu! Semua bisnis besar itu dimulai dari bisnis kecil.
Google yang jadi raksasa internet itu, dulunya juga hanya dimulai di sebuah garasi rumah.
Amazon dan Facebook juga awalnya dijalankan dari rumah.

Tapi, itu kan bisnis internet, kalau bisnis barang fisik yang offline, kan nggak bisa gitu?
Kata siapa? Walt Disney, Harley Davidson dan perusahaan printer dan computer merk HP juga awalnya cuma bisnis rumahan.
KemChicks punya Bob Sadino itu juga awalnya cuma jualan telur dari rumah ke rumah.
Banyak kok bisnis besar yang awalnya hanya bisnis kecil-kecilan. Coba aja, cari kisahnya di internet.

Pokoknya jangan malu, kalau promo ke teman-temanmu.
Kenapa promosi ke teman-temanmu ini penting?
Karena kalo mereka tau bahwa kamu punya bisnis, maka ada 2 kemungkinan baik yang bisa terjadi.
Pertama, temanmu itu bisa jadi pelanggan kamu.
Kedua, mereka bisa saja jadi partner bisnis kamu.
Tapi jangan maksa-maksa juga, ya!
Promosilah dengan elegan dan sopan.

Kalo ada kemungkinan baik, berarti ada kemungkinan buruk juga, dong?
Ya, iyalah. Namanya juga dunia.
Kemungkinan buruknya, ya.., kamu ditolak, di-nyinyir-in, dihina, bahkan dicaci-maki.
Tapi, ya biar aja. Cuekin aja lah.
Toh, mereka juga nggak kasih kamu makan.
Mereka nggak kasih anak-anak kamu makan.
Mereka nggak tanggung biaya sekolah anak-anak kamu.
Mereka nggak tanggung biaya kontrakan rumah kamu.
Mereka nggak bayar tagihan rumah sakitnya, jika kamu atau anggota keluarga kamu sakit. Kecuali nyumbang dikit. Itu juga kalo mereka punya kedekatan sama kamu.
Yang namanya manusia, pasti ada aja yang begitu. Yang nggak kasih support ke kamu, tapi malah nyinyir doang!

Jadi fokuslah pada teman-temanmu yang tertarik pada bisnismu.
Baik yang berniat jadi pelanggan produkmu, maupun yang tertarik untuk jadi investor kamu.
Yang nyinyir, nggak usah dipikir. Bisa jadi mereka itu akan datang padamu kelak ketika kamu sudah sukses, karena butuh pekerjaan atau hanya sekedar pingin uangmu.

Teruslah memperluas network atau jaringan bisnismu.
Jika ada temanmu yang bisa membantu kamu untuk mengembangkan bisnismu, buatlah dia untung, bukan hanya kamu saja yang untung.
Yah, simbiosis mutualisme lah.
Buatlah bisnismu terkenal di kalangan teman-temanmu.



5. Buatlah Daftar Prioritas

Ini ada kaitan erat dengan urusan cashflow bisnismu.
Semua bisnis pasti ada modal lah, ya.
Kalo nggak modal duit, ya modal tenaga.
Nah, kalo modalnya duit, maka wajib hukumnya untuk menjaga cashflow.
Oleh sebab itu, maka membuat daftar prioritas jadi penting.
Kamu harus tau, mana proyek-proyek yang jadi prioritas kamu dan harus dilakukan dalam waktu dekat, serta berapa anggaran biaya untuk itu.
Kalo kamu nggak bikin daftar prioritasnya, kondisi keuangan bisnismu bisa kacau-balau.

Kok, bisa?
Ya, bisa.
Misalnya gini, kamu kan punya kegiatan promosi.
Nah, kegiatan ini, kalau nggak kamu patok anggarannya, maka bisa-bisa malah jadi nggak terkontrol.
Ada acara ini, disponsori. Ada acara itu disponsori. Buka booth di sana dan di sini. Asal promo sana-sini dengan alasan biar produkmu terkenal.
Di kemudian hari baru tersadar, ternyata udah habis banyak biaya buat promo tapi nggak penah ada hasil yang signifikan. Yang ada malah rugi.

Makanya, harus ada prioritas.
Mana yang lebih penting?
Menjaga stock barang, melancarkan dan mempersingkat jalur distribusi, atau promosi?
Semua itu tentunya hanya kamu yang tau.
Yang penting harus kamu patok anggarannya, biar bisa kamu kontrol.



6. Jangan Keburu Nafsu Pinjam Duit Ke Bank
Kalau untuk bisnis modal kecil, usahakan untuk tidak pinjam ke bank.
Saran dari Bob Sadino sih, mendingan kamu ajak saudara atau teman untuk investasi di bisnismu.
Tapi pemilik bisnisnya harus tetap kamu lho, ya!
Nah, kalo bisnismu dah ada untung, jangan lupa bagi hasil dengan mereka.
Kalau bisnismu bangkrut, ya mereka harus bisa paham dan bersedia menanggung rugi juga.

Dengan cara seperti ini, sama juga dengan mereka menanam saham di perusahaanmu.
Kalo kinerja perusahaan bagus, maka harga sahamnya naik, investor dapat banyak deviden.
Kalo kinerja perusahaan buruk, harga saham turun, ya investor nggak dapet apa-apa.

Kalo bisnismu bangkrut, maka investor cuma bisa gigit jari.
Tapi kalau bisnismu berkembang pesat, tidak menutup kemungkinan mereka akan tambah dana investasi mereka.



7. Modal Pas-pasan, Ya Harus Kerja Keras, Biar Hasilnya Memuaskan
Nah, ini tips bisnis ala Bob Sadino yang kelihatannya sederhana, tapi susah banget untuk dikerjakan.
Nggak banyak orang yang mau kerja keras membangun bisnisnya sendiri.
Kalo orang yang bersedia bekerja keras membangun bisnisnya orang lain malah banyak.
Soalnya, mereka dapet gaji bulanan, kan?
Kalo nggak mau kerja keras, bisa dipecat sama bosnya. Hehehehe...
Yang paling banyak, ya orang-orang yang pinginnya hanya pake modal kecil, nggak pake kerja keras, hasilnya berlipat-lipat dari modalnya.
Mana adaaaa.....?

MLM yang seringkali disamakan dengan para penjual mimpi saja butuh kerja keras untuk jual produknya, rekrut orang kesana-kemari dan presentasi kesana-kesini.
Money Game, yang sering berkedok MLM, tapi nggak pernah jelas ada produknya atau tidak. Itu saja masih harus kerja keras, rekrut orang sana-sini. Karena kalo nggak rekrut orang, mana bisa dapat uang. Kan, yang dimakan uang downline-nya! Kalo nggak dapat downline, ya nggak makan!
Kalo mau investasi kelas menengah seperti Reksadana misalnya, tetap aja butuh modal yang lumayan banyak dan hasilnya juga nggak mungkin bisa berlipat-lipat dari modalnya. Paling setahun sekitar 15%. Jadi baru bisa balik modal setelah sekitar 7 tahun, kalo lancar. Itu aja untuk Reksadana Saham yang tingkat resikonya tinggi. Kalo Reksadana Pendapatan Tetap, paling sekitar 8% setahun.

Intinya, kalo kata Om Bob, kalo udah tau modalnya kecil, ya bekerja keraslah!
Masih kata beliau, "Kamu harus punya prinsip begini: Modal Kecil + Kerja Keras = Hasil Memuaskan."

Jadi nggak ada untung besar tanpa kerja keras.
Coba diingat lagi. Bagaimana Bob Sadino mulai membangun bisnisnya saat beliau dalam kondisi yang benar-benar susah, hingga akhirnya meninggal dunia dengan mewariskan bisnis besar untuk anaknya.
Jadi kalo kamu belum siap dengan hal itu, mending pertahankan pekerjaanmu dulu lah, ya.
Atau kalau kamu mau melatih mentalmu biar jadi mental pengusaha, cobalah dulu usaha kecil-kecilan tapi yang tidak mengganggu pekerjaan utamamu.
Nanti kalau sekiranya hasilnya sudah STABIL, sebulan hampir bisa dipastikan minimal dapat laba sekitar 2x lipat dari gaji kamu, dan mental kamu sudah cukup kuat dan yakin bisnismu adalah bisnis yang bisa bertahan dalam jangka panjang, maka boleh aja kamu terjun full, 100% jadi pengusaha.

Ingat baik-baik, pengusaha itu cobaannya banyak.
Ketika kamu sudah memutuskan untuk terjun jadi pengusaha, bisa aja setahun kemudian kamu bangkrut karena satu dan lain hal.
Keluargamu mau makan apa?
Nah, sudah siap menghadapi hal kek gitu, belum?
Kalo belum siap, mending tetep jadi pekerja aja.
Jadi pegawai negeri jauh lebih enak.
Tiap bulan gajian.
Gaji didapat dari pajak rakyat.
Selama negeri ini berdiri, kamu nggak akan kehilangan gaji kamu.
Kecuali kamu melakukan pelanggaran seperti korupsi atau bolos kerja sampai 46 hari.



8. Jangan Bosan Dan Mudah Menyerah
Masalah akan selalu datang.
Jangan bosan untuk menghadapinya.
Emang sudah nasib pengusaha begitu.
Bisnis gak selamanya untung terus dan berjalan lancar.
Bisnis itu ibarat roda berputar, kadang di atas, kadang di bawah.
Jangan mudah menyerah ketika diterjang masalah.
Jangan lantas cari bisnis baru hanya karena bisnis yang sedang berjalan banyak dirundung masalah.
Coba cari solusi dan terobosan baru untuk menghadapinya.
Tapi kalo bisnismu yang sekarang udah nggak jamannya lagi, alias udah kuno, ya jangan ragu untuk pindah ke bisnis baru.
Kalau masalah yang muncul disebabkan karena bisnismu sudah nggak relevan dengan zaman now, seperti bisnis rental DVD, misalnya, ya jangan ragu untuk menutupnya.
Yang namanya teknologi itu cepet banget bergantinya.
Kalau bisnismu terkait teknologi, ya kamu harus sering update dan upgrade pengetahuanmu, biar nggak ketinggalan info dan bisa segera ambil keputusan penting untuk menghadapi masalah yang mungkin akan muncul menghantam bisnismu di kemudian hari.



9. Sabar Dan Doa
Semua bisnis butuh proses sebelum benar-benar bisa menghasilkan return yang relatif stabil.
Seperti orang bikin rumah, pondasinya harus kuat dulu.
Begitu juga dengan membangun bisnis, ada pondasi yang harus dibangun agar bisnismu nanti nggak cuma seumur jagung.
Kem Chicks punya Om Bob juga nggak dibangun dalam sehari langsung jadi.
Semua ada prosesnya.
Bersabarlah menjalani prosesnya.
Semua akan indah pada waktunya.
Dan jangan lupa berdoa agar bisnis kita berkah.



10. Stop Bikin Rencana! MELANGKAHLAH!

Kata Om Bob,“Stop Bikin Rencana! MELANGKAHLAH! Bisnis itu cuma modal dengkul. Bahkan jika kamu gak punya dengkul, pinjam punya orang lain.”
Sepertinya asal ngomong aja, ya?
Kayaknya yang ngomong sesat pikir, ya?
Tapi jangan salah! Ini omongan orang yang sudah terbukti berhasil membangun bisnis dari jualan telur ayam negeri secara door-to-door sampai jadi bisnis sebesar Kem Chicks.
Dan masih ada 4 bisnis lainnya yang nggak kalah besar.
Ada KemFood, KemFarm, KemTravel dan The Mansion at Kemang.
Beliau bukan pebisnis kemarin sore.
Ngomongnya nggak mungkin sembarangan.
Dia ngomong apapun, maka reputasi dan kredibilitasnya dia pertaruhkan.

Juga jangan dikira mudah untuk jualan telur ayam negeri pada waktu itu.
Waktu itu telur ayam negeri belum menjadi barang umum seperti sekarang.
Telur ayam negeri masih kalah pamor dengan telur ayam kampung.
Orang-orang Indonesia disekitar tempat tinggal Om Bob, nggak ada yang mau beli telur itu, yang mau beli malah bule-bule expatriat yang tinggal di situ.
Ini pengakuan Om Bob sendiri.

Jadi yang paling penting adalah MELANGKAH!
Daripada banyak berfikir lebih baik banyak melangkah.
Yang penting kamu siap mental dan serius dalam menjalani bisnis kamu.

Jadi, gimana dengan kamu? Siap bikin bisnis modal kecil tapi untung besar? Jika iya, jangan lupakan 10 tips bisnis dari Om Bob di atas, ya!
Tapi, tetaplah memperhitungkan segala sesuatunya dengan matang sebelum mengambil keputusan.



Note:
Admin blog ini tidak bertanggung jawab jika ada pembaca blog ini yang mengambil keputusan-keputusan di dalam hidupnya berdasarkan tips dan saran dari Om Bob Sadino yang tertulis di dalam artikel di atas dan kemudian mengakibatkan kesusahan dan kesengsaraan atau kekacauan di dalam hidup pembaca tersebut.

Read Also:

Related Posts
Disqus Comments